URUPI: Mengukir Kemandirian Ekonomi di Tanah Batak, Inisiasi Para Putra Terbaik Danau Toba

Danau Toba, dengan keindahan alamnya yang memukau dan warisan budayanya yang kaya, menyimpan potensi besar untuk kemajuan. Menyadari hal ini, tiga putra terbaik kelahiran kawasan Danau Toba yang tergabung dalam Gaja Toba, perkumpulan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB), berkolaborasi untuk mewujudkan sebuah gerakan transformatif bernama URUPI. Inisiatif ini diinisiasi oleh Jonner Napitupulu, Bob Foster Sinaga, dan Eko Pardede, dengan visi memberdayakan masyarakat lokal dan membangun kemandirian ekonomi di kampung halaman.

URUPI, yang dalam bahasa Batak memiliki arti gotong royong atau saling membantu, menjadi ruh dari gerakan ini. Lebih dari sekadar membangun infrastruktur fisik, URUPI hadir sebagai fasilitator dan penggerak ekosistem ekonomi yang berkelanjutan, melibatkan berbagai sektor produktif dengan partisipasi aktif masyarakat.

Melangkah Bersama: Fokus Pengelolaan Kawasan Produktif Multisektor

Setelah berhasil membentuk kawasan-kawasan produktif, URUPI mengambil peran aktif dalam pengelolaan dan memastikan keberlanjutan layanan di berbagai bidang, dengan fokus utama pada:

  • Pariwisata Desa: Mengembangkan ekowisata dan destinasi berbasis budaya yang autentik, dikelola sepenuhnya oleh masyarakat lokal. Homestay yang nyaman, situs alam yang terjaga, dan wisata kuliner tradisional menjadi daya tarik utama, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
  • Pertanian Terpadu: Memberikan pendampingan intensif kepada petani untuk meningkatkan produktivitas hasil panen, mendorong praktik pertanian organik yang ramah lingkungan, serta mengintegrasikan sistem distribusi yang efisien dan adil.
  • Peternakan Rakyat: Mengembangkan program budidaya ternak yang sesuai dengan potensi dan daya dukung lingkungan, serta kebutuhan pasar. Pelatihan manajemen peternakan dan pengolahan hasil ternak menjadi kunci untuk meningkatkan nilai tambah.
  • UMKM dan Produk Kreatif Desa: Membantu para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal untuk naik kelas. Dukungan diberikan dalam hal branding, pemanfaatan platform digital untuk pemasaran, serta perluasan jaringan distribusi produk-produk unggulan desa.

Pendekatan URUPI tidak hanya terpaku pada pembangunan fisik semata, namun juga pada penguatan sistem manajemen dan tata kelola usaha yang profesional, transparan, dan berbasis partisipasi masyarakat.

Merangkul Potensi Perantau: Investasi Sosial dengan Dampak Nyata

Menyadari besarnya potensi para perantau sebagai agen perubahan, URUPI membuka ruang investasi yang unik, bersifat sosial-profit. Skema ini dirancang untuk memberikan keuntungan ekonomi yang berkelanjutan bagi investor, sekaligus memiliki dampak positif yang signifikan terhadap pemberdayaan masyarakat di kampung halaman. Para perantau diajak untuk:

  • Berinvestasi dalam unit properti, jasa, atau usaha produktif di desa. Ini bisa berupa modal untuk pengembangan homestay, pertanian skala kecil, atau unit usaha pengolahan produk lokal.
  • Menjadi mitra usaha dalam pengelolaan berbagai layanan yang dikembangkan oleh URUPI. Dengan keahlian dan jaringan yang dimiliki, para perantau dapat berkontribusi aktif dalam memajukan usaha di kampung halaman.
  • Mendukung berbagai inisiatif sosial dan pendidikan di desa asal. Investasi tidak hanya berupa materi, tetapi juga dukungan terhadap program-program peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Semangat "mangula tu huta" (bekerja untuk kampung halaman) menjadi landasan utama dalam melibatkan para perantau. Investasi mereka bukan sekadar kontribusi finansial, tetapi juga wujud nyata kecintaan dan kerinduan untuk membangun tanah kelahiran, mempererat tali persaudaraan, dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Tiga Pilar Layanan PT. Urupi Paulihon Bonapasogit

PT. Urupi Paulihon Bonapasogit (URUPI) hadir untuk menjawab kebutuhan akan pembangunan desa yang holistik dan berkelanjutan. URUPI merancang dan menjalankan tiga jenis layanan utama yang saling mendukung: Kemitraan dengan Pemerintah Desa, Pengelolaan Kawasan Produktif Multisektor, dan Partisipasi Investasi Perantau. Ketiganya membentuk fondasi kuat bagi pertumbuhan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat.

1. Kemitraan Strategis dengan Pemerintah Desa

URUPI memulai setiap inisiatif dengan menjalin kerjasama resmi bersama pemerintah desa. Melalui proses dialog dan pemetaan potensi, URUPI membantu desa menyusun rencana pembangunan kawasan yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan lokal. Bentuk dukungan meliputi:

  • Fasilitasi perencanaan kawasan produktif
  • Pemetaan potensi ekonomi dan sosial desa
  • Pemberdayaan SDM desa melalui pelatihan dan pembinaan

Kemitraan ini memastikan bahwa setiap program benar-benar dimiliki dan dijalankan bersama oleh warga dan aparatur desa.

2. Pengelolaan Kawasan Produktif Multisektor

Setelah kawasan dibentuk, URUPI turut mengelola dan memastikan keberlanjutan layanan dalam berbagai bidang. Fokus utama ada pada:

  • Pariwisata Desa
    Menciptakan ekowisata dan destinasi berbasis budaya yang dikelola oleh masyarakat lokal, seperti homestay, situs alam, dan wisata kuliner tradisional.

  • Pertanian Terpadu
    Pendampingan untuk peningkatan produktivitas tani, pengembangan pertanian organik, dan integrasi sistem distribusi.

  • Peternakan Rakyat
    Program budidaya ternak yang disesuaikan dengan daya dukung lingkungan dan pasar, serta pelatihan manajemen dan pengolahan hasil ternak.

  • UMKM dan Produk Kreatif Desa
    Membantu UMKM lokal mengakses pasar lebih luas melalui branding, digitalisasi, dan distribusi produk unggulan.

URUPI tidak hanya membangun fasilitas fisik, tapi juga sistem manajemen dan tata kelola usaha yang profesional berbasis masyarakat.

3. Partisipasi Investasi Para Perantau

URUPI memahami besarnya potensi perantau sebagai motor pembangunan kampung halaman. Karena itu, URUPI membuka ruang investasi yang bersifat sosial-profit: menguntungkan secara ekonomi namun tetap berorientasi pemberdayaan. Skema ini memungkinkan perantau untuk:

  • Berinvestasi dalam unit properti, jasa, atau usaha desa

  • Menjadi mitra usaha dalam pengelolaan layanan URUPI

  • Mendukung inisiatif sosial dan pendidikan di desa asal

Dengan semangat "mangula tu huta" (pulang membangun kampung), investasi perantau bukan sekadar kontribusi finansial, tetapi juga jembatan emosional yang memperkuat keterikatan dengan tanah kelahiran.

Mengenal Inisiator URUPI

Urupi adalah sebuah inisiatif kolektif yang lahir dari kecintaan para perantau terhadap kampung halaman mereka, Bonapasogit — wilayah yang memeluk Danau Toba dengan keindahan dan sejarahnya. Didirikan oleh anggota Gaja Toba melalui wadah Perhimpunan Gaja Toba Semesta (PGTS), PT. Urupi Paulihon Bonapasogit hadir sebagai badan usaha yang bergerak di bidang pengembangan properti dan pariwisata berkelanjutan di kawasan Danau Toba.

Nama Urupi berasal dari bahasa Batak, yang berarti membantu, sedangkan Paulihon berarti memperbaiki atau memperindah. Filosofi inilah yang menjadi roh dari setiap langkah kami: membantu memperindah dan memperbaiki kampung halaman dengan cara yang profesional dan berkelanjutan.

Berikut profile para Inisiator URUPI :

Jonner NapitupuluJonner Napitupulu

Mengabdi dengan Usaha, Melayani dengan Hati

Jonner Napitupulu adalah seorang pengusaha nasional dan filantropis asal Medan, Sumatera Utara. Sebagai founder gerakan urupi.id, Jonner meletakkan dasar gerakan ini pada prinsip pengabdian (worldly) dan pelayanan (godly)—dua hal yang menjadi benang merah dari hidup dan kiprahnya hingga saat ini. Memoar pribadinya yang berjudul Jonner Napitupulu – Sebuah Memoar: Pengabdian dan Pelayanan bahkan ditulis semata-mata untuk memuliakan nama Tuhan, sebagai ungkapan syukur atas setiap langkah hidup yang telah dijalani. Baginya, memberi dan melayani adalah bentuk kasih yang nyata kepada sesama manusia.

“Lebih berbahagia memberi daripada menerima” (Kisah Para Rasul 20:35) adalah ayat yang menjadi panduan hidup Jonner.

 

Salah satu bentuk pelayanan Jonner yang berdampak langsung adalah menggalang dana untuk membantu mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang kesulitan finansial, agar mereka tidak sampai putus iman, putus kuliah, dan putus harapan—hal-hal yang bisa berdampak serius bagi masa depan mereka.

Di bidang kesehatan, Jonner juga menunjukkan kepeduliannya dengan mendukung Rumah Lazarus, sebuah rumah singgah bagi penderita kanker tidak mampu. Ia membantu mereka melewati masa sulit, termasuk mendampingi mereka yang telah sembuh dan sedang berjuang bangkit kembali, dengan memberikan modal usaha.

Sebagai alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) asal kawasan Kaldera Danau Toba, Jonner aktif dalam komunitas Gaja Toba—sebuah gerakan payback to hometown yang berfokus pada pendidikan, kewirausahaan, dan pembangunan sosial di kampung halaman.

Ia juga pernah menjabat sebagai Gubernur Distrik (District Governor) Lions Clubs 307-A2 periode 2005–2006, dan saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Lions Clubs Indonesia Distrik 307-A2. Komitmennya dalam dunia sosial dan pendidikan tercermin juga lewat dukungannya sebagai donatur tetap di Kelompok Peduli Pendidikan HKBP Menteng dan Obor Berkat Indonesia.

Jonner lahir dari keluarga sederhana, dan ia merasakan sendiri bagaimana sulitnya membiayai pendidikan tinggi. Namun pengalaman itulah yang menempanya menjadi sosok yang paham arti perjuangan dan pentingnya akses pendidikan. Ia tidak ingin generasi muda Batak merasakan kesulitan yang sama, dan karena itu, banyak dari kiprah sosialnya berakar dari empati personal dan pengalaman hidupnya sendiri.

Pengabdian Jonner juga menyentuh sisi yang lebih personal—kepada keluarga yang ia cintai: Emma, Lydia, Britto, dan cucu-cucunya. Ia percaya bahwa pelayanan kepada sesama dimulai dari rumah. Sementara itu, pengabdiannya kepada negara ia wujudkan dengan mengembangkan usahanya hingga ke kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), sebagai bentuk kontribusi konkret bagi masa depan Indonesia.

Kini, melalui urupi.id, Jonner mengajak lebih banyak orang untuk terlibat dalam gerakan berbagi dan memberdayakan. Bukan hanya berbagi materi, tapi juga pengalaman, akses, ilmu, dan harapan. Gerakan ini dibangun dengan semangat akar rumput, namun dengan visi berdampak nasional—menguatkan komunitas, membuka peluang, dan menyentuh kehidupan yang lebih luas.

Jonner Napitupulu adalah wajah dari pengusaha yang tidak hanya sukses secara ekonomi, tetapi juga kokoh dalam pelayanan dan pengabdian. Kisahnya adalah inspirasi bagi siapa saja yang percaya bahwa kesuksesan sejati bukanlah soal berapa banyak yang kita miliki, tapi seberapa dalam kita mampu memberi arti bagi hidup orang lain.

Bob Foster SinagaBob Foster Sinaga

Pendeta, Akademikus, dan Pengusaha Visioner

Bob Foster Sinaga, lahir pada 6 Januari 1958, adalah sosok multitalenta yang dikenal sebagai seorang pendeta, akademikus, dan pengusaha sukses di Indonesia. Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Elektro tahun 1982 ini telah menorehkan jejak signifikan dalam dunia pendidikan dan bisnis.

Bob Foster Sinaga dikenal luas sebagai pendiri lembaga bimbingan belajar Ganesha Operation yang legendaris. Bersama adiknya, Johnson Sinaga, serta dua temannya, Kamajaya dan Irfan Anshory, ia merintis Ganesha Operation pada tahun 1984 di Bandung. Sebelum terjun sepenuhnya ke dunia pendidikan, Bob sempat mengabdi di Perusahaan Listrik Negara (PLN) selama kurang lebih 12 tahun.

Visi Bob untuk memajukan pendidikan terus berlanjut dengan pendirian Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia (Unibi) pada tahun 2007. Unibi sendiri merupakan hasil penggabungan dari Politeknik Ganesha Bandung dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pelita Nusantara. Di Unibi, Bob tidak hanya menjabat sebagai rektor, tetapi juga dikukuhkan sebagai guru besar oleh Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Nadiem Makarim, pada tahun 2022.

Di luar kesibukannya sebagai akademikus dan pengusaha, Bob Foster Sinaga juga aktif dalam kegiatan keagamaan sebagai pendeta di Gereja Bethel Indonesia Rock Bandung. Dedikasi dan prestasinya diakui dengan berbagai penghargaan, termasuk Rekor MURI (2022) sebagai Pengelola Lembaga Kursus dan Pelatihan yang Dikelola secara Terpusat dengan Lokasi Terbanyak, serta CNN Indonesia Awards (2024) untuk kategori Outstanding Figure in Educational Dedication (Jawa Barat Menyala untuk Indonesia).

 


Dengan Urupi, perantau tidak hanya bernostalgia — mereka turut serta membangun masa depan Bonapasogit.
Urupi adalah ajakan untuk pulang, tidak hanya dengan hati, tapi juga dengan karya.

Chat Urupi